I hate Math
Julukan apa yang paling sering diberikan padamu itu disebut label.
Ciko si Loser
Nico si gentong
Steven si cupu
Aming si banci
.........
Beberapa anak menikmati sebutan yang kelihatannya lucu tersebut. Beberapa yang lainnya sangat marah dan benci dengan julukan freak tersebut.
Mungkin sedikit orang yang akhirnya memilih untuk meninggalkan dunia hanya gara-gara julukan yang dirasakannya sangat merendahkan dirinya.
Namun banyak juga yang akhirnya menjadi orang yang tidak pernah mau untuk maju dan sukses.
Suatu hari Fery sedang melamun di kelas matematika yang diajar oleh Miss Daisy.Pandangannya ke luar jendela kelas saat Bu guru bertanya adanya,"Fery, apa jawabannya?"
"Ups, jawabannya???" pikir Fery pertanyaannya saja dia ngga ngerti. Muka Fery merah padam dan mulai panik! dan mulai saat itu dia berkata pada dirinya sendiri,"Aku benci matematika!"
Saat di rumah mama Fery bertanya,"Gimana sekolahmu hari ini?"
"Aku malu Ma, aku tidak bisa jawab soal matematika!" tukas Fery singkat.
Spontan mamanya menjawab,"Mama rasa seluruh keluarga kita memang lemah di bidang matematika"
Fery menoleh,"Benarkah Ma?"
Fery merasa mendapat angin surga dan kelegaan yang luar biasa."....Tentu saja aku matematika, lha wong udah ada dalam gen keluargaku.."
Dan Fery terus berkata dalam hatinya ,"Buat apa berusaha? aku tidak akan pernah bisa matematika!"
Fery mulai memberi label pada dirinya sendiri "MATH HATER"
Setiap sel di dalam tubuh Fery mulai mengikuti statemen yang menipu itu. Kemalasan dan kebencian pada Matematika mulai menguasai seluruh jiwanya dan dia tidak lagi mau memahami pelajaran itu.
Suatu hari setelah tua Fery pasti akan bilang," Matematika itu pelajaran yang paling dibenci!"
Pemberian label pada diri sendiri seperti menggali lobang untuk mengubur diri sendiri dalam ketidakberdayaan. Orang yang mempercayai label yang buatnya akan berhenti berusaha dan tidak pernah bisa menguasai apapun.
Setiap kali akan berusaha seolah perasaannya menyadarkannya ,"Udahlah kamu ngga akan bisa, santai ajalah"
Seumur hidup Fery mempercayai perkataan bohong tersebut dan konyolnya dia menceritakan 'kebodohannya' itu pada setiap orang yang dijumpainya dengan bangga.
"Hahaha aku dan seluruh keluargaku memang bodoh dalam bidang matematika"
Dalam bidang pelajaran yang lain pun hal ini kerap terjadi. Jadi, lepaskan labelmu dan tetaplah berusaha karena masa depanmu pasti akan berbeda.
Ingatlah ini : Setiap orang masih bisa berubah asal mau berusaha keras. Penghalangnya cuman satu yaitu label yang kita percayai.