Kurikulum 2013

Dari semua propinsi yang ditawarkan untuk melaksanakan Kurikulum 2013 mulai tahun ini oleh Mendikbud M. Nuh, Jawa timur merupakan salahsatu propinsi yang menyatakan siap melaksanakan Kurikulum 2013 selain Kalimantan.
Beberapa propinsi tidak berani mengambil sikap tersebut mengingat belum ada gambaran yang jelas dengan metode pelaksanaannya.
Pada hari Rabu, 10 Juli 2013 sekolah VITA diundang untuk mendengar ceramah sosialisasi Kurikulum 2013 yang dilaksanakan secara serentak di berbagai tempat.
Menurut Pak Juli dari UNESA, Kurikulum 2013 dibuat tidak untuk menambah kerjaan para guru namun justru membantu para guru dalam merumuskan kurikulum yang siap pakai.
Kita tidak akan lagi dibebani untuk membuat silabus dengan perspepsi pribadi yang kadang malah tidak terstruktur dengan baik.

Pemerintah sudah mengolah sedemikian rupa secara jelas dengan semua pedoman pelaksanaannya di buku panduan guru. Guru sendiri hanya ditugaskan membuat RPP yang sudah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing.
Tapi tentu saja yang bisa menerima kurikulum ini hanya kelas 7 karena kelas 8 dan 9 masih meneruskan program yang lama.
Jika Kurikulum ini dilaksanakan awal semester ini maka kelas 7 angkatan ini akan terus melaksanakannya hingga kelas 9 nanti. Tentu saja kita diperhadapkan pada pertanyaan bagaimana nanti hasilnya.
Sebuah program baru memang belum bisa dibuktikan 100% tingkat keberhasilannya namun jika kita tidak mencobanya kapan lagi kita akan mengejar ketertinggalan kita dari negara lain yang sudah menguasai ilmu yang lebih tinggi.
Di sebuah penelitian yang dilakukan di beberapa negara sampel didapat kesimpulan yang mengejutkan bahwa kemampuan akademis 95% siswa kita hanya sampai di level 3 dibandingkan 40% siswa di Thaiwan yang menguasai level 6.
Mengapa bisa ? karena kita terlalu banyak materi pelajaran dan beban belajar namun tanpa integrasi yang bagus.
Ada anak SD yang harus membawa buku pelajaran yg sangat banyak sehingga beratnya sampai 19kg.
Kurikulum 2013 menyederhanakan materi dengan metode yang sangat menyenangkan untuk sebuah proses belajar.
Pelajaran tidak lagi akan diijinkan menggunakan metode one direction, guru bicara murid diam sampai bel, tapi akan disampaikan dengan banyak melakukan sesuatu.
Guru akan menjadi seorang fasilitator, coach dan mediator. Murid kita akan mendapat banyak kesempatan untuk mengemukakan gagasannya dan guru yang bertugas mengarahkan dan menyimpulkan menjadi sebuah pelajaran yang berharga.

Bagaimana pelaksanaannya ? tentu masih trial dan error karena kita tidak pernah melihat langsung praktek pelaksanaanya di negara lain.
Oleh sebab itu UNESA menyediakan diri untuk menjadi Tutor dan mentor dan rekanan dalam membina praktek pelaksanaannya di lapangan.

Melihat paparan materi ceramah yang bagus dan menarik ini kami antusias sekali menunggu terbitnya buku pelajaran dan buku pegangan gurunya. Kami siap menjadi generasi pertama pelaksana kurikulum 2013 dengan satu harapan suasana belajar mengajar yang akan lebih segar dan tidak membosankan.

SIAP LAKSANAKAN KURIKULUM 2013

Categories:

Leave a Reply